Perang Dunia 1 dan 2
Republished by dhika from Munika Sulistiawati Blog
Perang. Sebuah istilah yang ditakuti oleh umat manusia sejak zaman
dahulu kala. Perang senantiasa meninggalkan kesan yang membekas. Tentu
saja kesan yang menyakitkan, baik bagi pihak ‘yang menang’ maupun bagi
pihak ‘yang kalah’. Hati nurani seseorang yang sangat manusiawi pasti
tidak tega menghabisi nyawa orang lain. Coba tanyakan kepada pilot
pembawa ‘little boy’ dan ‘fat man’. Apa yang mereka lakukan terhadap
Nagasaki dan Hiroshima, hampir 66 tahun yang lalu, adalah sebuah
dilemma. Dalam hati para pilot tersebut menangis, bahwasanya tindakan
yang mereka lakukan akan memusnahkan ribuan orang di bawah sana.
Menurut kesepakatan sejarah, perang besar pada era modern ini telah terjadi dua kali, yakni pada periode 1914-1918 dan periode 1939-1945. Dalam kesempatan ini saya akan berbagi mengenai peristiwa-peristiwa yang dianggap penting oleh sejarawan yang terjadi selama Perang Dunia I (1914-1918). Kita mulai pada tahun pertama (1914).
Tahun 1914
28 Juni: Terjadi pembunuhan terhadap Archduke Franz Ferdinand beserta isterinya. Pembunuhan ini terjadi di Sarajevo (sekarang ibukota Bosnia & Herzegovina) dan dilakukan oleh kelompok radikal Bosnia-Serbia, Gavrilo Princip.
23 Juli: Austria-Hungaria memberikan ultimatum berisi 10 (sepuluh) tuntutan kepada Serbia.
25 Juli: Serbia menerima 8 dari 10 ultimatum di atas. Sikap Serbia ini tidak disetujui oleh Austria-Hungaria dan sebagai imbasnya, putuslah hubungan diplomatik antara kedua negara.
26 Juli: Kekuatan-kekuatan Eropa mulai menggeliat dan bergerak.
28 Juli: Austro-Hungaria mengumumkan perang melawan Serbia.
29 Juli: Kapal-kapal perang Austro-Hungaria yang bersiaga di Sungai Danube membombardir Beograd (ibukota Serbia). Serbia tidak tinggal diam dan membalas serangan ini.
1 Agustus: Jerman mengumumkan perang melawan Rusia.
3 Agustus: Jerman mengumumkan perang melawan Prancis dan Belgia.
4 Agustus: Jerman menduduki Belgia. Pada waktu yang sama, Britania menyatakan perang terhadap Jerman, sedangkan Amerika Serikat bersikap netral.
5 Agustus: Schlieffen Plan yang dirancang oleh pihak Jerman di bawah komando Lundendorff dilanggar di kota Liege.
6 Agustus: Austro-Hungaria mendeklarasikan perang melawan Rusia berbarengan dengan tantangan Serbia kepada Jerman.
7 Agustus: British Expeditionary Force (BEF) tiba di Prancis dan mulai menduduki daerah Mons, Belgia.
12-21 Agustus: Austro-Hungaria yang berkekuatan 200.000 orang tentara menduduki Serbia. Pasukan ‘tuan rumah’ yang kalah jumlah bertarung habis-habisan untuk mempertahankan diri dalam pertempuran di Sungai Jadar. Luar biasa! Mereka berhasil mengusir pasukan Austro-Hungaria pada tanggal 16 Agustus 1914.
14-22 Agustus: Tentara Prancis menyerang Lorraine, Jerman melakukan serangan balik, memaksa Prancis pulang kandang ke Nancy.
16 Agustus: Liege menyerah pada First Army dan Second Army Jerman yang merangsek wilayah tersebut lewat Sungai Meuse. Tentara Belgia menyerah.
17-19 Agustus: Tentara Rusia menduduki Prusia Timur namun berhasil ditahan oleh Eight Army Jerman. Rusia dipukul mundur hingga perbatasan.
18 Agustus: Tentara Belgia kalah bertempur dan mundur ke kota Antwerp. Di sana ternyata telah menunggu tentara Jerman dan memaksa mereka untuk melarikan diri hingga perbatasan Prancis.
19 Agustus: Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson, dalam pidatonya di hadapan Senat, menatakan bahwa Amerika Serikat harus tetap bersikap netral ‘untuk menyalamatkan jiwa umat manusia’.
20 Agustus: Tentara Jerman merebut kota Brussels (ibukota Belgia). Hindenburg dan Ludenhoff mengambil komando tentara untuk front Timur.
20-25 Agustus: Prancis mengalami kekalahan besar dalam pertempuran di wilayah Selatan Belgia dan Luksemburg. Mereka dipukul mundur hingga Sungai Meuse dan Sungai Marne dekat daerah Verdun.
23-27 Agustus: Sementara itu, di Mons, BEF bertempur melawan First Army Jerman yang dipimpin oleh Kluck dan pihak Inggris dipaksa menyerah.
26-31 Agustus: Tentara Austro-Hungaria bergerak menuju Polandia dengan mengitari daerah rawa-rawa Pripet. Pada waktu bersamaan Rusia menderita kekalahan telak dari Jerman dalam Pertempuran Tannenberg dan pendudukan mereka di Prusia Timur berakhir.
5-10 September: Jerman mendapatkan serangan balik dari dua pihak, Inggris dan Prancis, dalam Pertempuran Marne.
7-18 September: Pertempuran di Sungai Drina. Tentara Austro-Hungaria melancarkan misi kedua ke Serbia. Tentara Serbia yang dipimpin oleh Putnik menarik diri dan bertahan di Beograd.
9 September: Jerman dipukul mundur dalam Pertempuran Marne dan lari ke Noyon dan Verdun. Pertempuran berakhir dan gagallah Schlieffen Plan. Tentara Belgia menyerang Jerman di luar Antwerp.
9-14 September: Jerman menyerang Rusia di Masuria dan berhasil mengusir Rusia dari daerah itu.
14 September: Dari pihak Jerman, General Staff Moltke diganti oleh Falkenhayn.
15-18 September: Tentara Sekutu yang dipimpin oleh Joffre menyerang tentara Jerman dalam Pertempuran Aisne, namun penyerangan ini tidak membawa hasil. Dalam serangkaian manuver, sekutu berhasil unggul dalam peristiwa yang dikenal dengan nama ‘Race to the Sea’.
22 September: U-boat milik Jerman, U-9, menenggelamkan tiga kapal cruiser Inggris (Aboukir, Hogue dan Cressy) di lepas pantai Belanda. Jumlah korban serangan ini adalah 1.400 orang. Sebagai reaksinya, Inggris mengadakan serangan udara untuk pertama kalinya terhadap Jerman.
22-24 September: Pertempuran Artois.
28: Ninth Army di bawah pimpinan Hindenburg mulai mendesak posisi Rusia di wilayah selatan Warsawa.
6-8 Oktober: Tentara Belgia dievakuasi dari Antwerp.
10 Oktober: Antwerp jatuh ke tangan Jerman.
13: Untuk pertama kalinya Kanada mengirimkan tentaranya ke Inggris.
16-17 Oktober: Tentara ANZAC berangkat ke Eropa.
19 Oktober: Tentara Sekutu yang dipimpin oleh Haig melakukan serangan balik di Flanders. Peristiwa ini dikenal sebagai ‘First Battle of Ypres’.
29 Oktober: Turki menyatakan perang terhadap Rusia, Prancis, dan Inggris. Peristiwa ini ditandai dengan pemblokiran Selat Dardanelle.
2 Nopember: Serbia dan Rusia menyatakan perang terhadap Turki.
3-4 Nopember: Afrika Timur yang dikuasai oleh Jerman mendapatkan serangan dari pihak Inggris. Tentara Inggris menyerang daerah ini melalui pelabuhan Tanga, namun serangan ini digagalkan oleh Lettow-Vorbeck. Pertempuran Afrika Timur menjadi awal gerilya Jerman melawan Inggris selama empat tahun.
5 Nopember: Inggris dan Prancis menyatakan perang melawan Turki.
7 Nopember: Tentara Jerman yang berada di Tsingtao, Cina, menyerah dari Jepang. Sedangkan Jerman kehilangan 700 orang tentara.
12 Nopember: Datangnya musim dingin mengakhiri membuat ‘First Battle of Ypres’ terhenti. Banyak korban jiwa yang diderita oleh Sekutu. Di perbatasan Laut Utara hingga Swiss banyak dibangun parit.
11-25 Nopember: Jerman meluncurkan Ninth Army untuk menghadapi Rusia di Galicia. Statistik pertempuran ini adalah 35.000 korban jiwa pada pihak Jerman dan 100.000 korban jiwa pada pihak Rusia.
2 Desember: Tentara Austro-Hungaria menduduki Beograd.
3-9 Desember: Tentara Serbia di bawah pimpinan Putnik menyerang tentara Austro-Hungaria dalam Pertempuran di Sungai Kolubara. Serangan Serbia ini berhasil mengusir Austro-Hungaria dari negara tersebut.
14-24 Desember: Sekutu memulai serangan besar-besaran di sepanjang front Barat namun kurang berhasil.
25 Desember: Jerman dan Inggris menyatakan gencatan senjata untuk menghormati hari Natal. Gencatan senjata ini berlangsung selama satu pekan.
Bab 2 Perang Dunia
Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan Perang Dunia I dan II ( termasuk pendudukan Jepang ) serta pengaruhnya terhadap keadaan sosial, ekonomi, politik di Indonesia.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi Perang Dunia I dan II, siswa diharapkan mampu ;
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I
2. Menyusun kronologis Perang Dunia I
3. Mendeskripsikan pengaruh Perang Dunia I terhadap kehidupan politik, ekonomi dan sosial secara umum
4. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia II
5. Menyusun kronologis Perang Dunia II
6. Mendeskripsikan pengaruh Perang Dunia II terhadap kehidupan politik di Indonesia
7. Meguraiakan proses terbentuknya PBB dan Organisasi Internasional lainnya.
A. PERANG DUNIA I
a.Latar belakang Perang Dunia I
Adanya kemajuan di bidang industri (revolusi Industri ) sehingga bangsa-bangsa di Eropa mencari daerah-daerah baru untuk dijadikan sebagai sumber bahan baku industri, tempat penanaman modal dan daerah pemasaran.
b.Sebab-sebab Perang Dunia I
1. Sebab Umum
Pertentangan antar negara-negara di Eropa, antara lain :
• Perancis dengan Jerman, balas dendam atas kekalahan Perancis dalam perang Jerman Perancis tahun 1870-1871
• Inggris dengan Jerman, bersaing untuk mendapatkan daerah jajahan contohnya di Afrika
• Rusia dengan Jerman, Jerman menentang Politik Air Hangat yang dijalankan oleh Rusia
• Rusia-Austro Hongaria, perebutan pengaruh di daerah Balkan
• Rusia dengan Turki, melalui politik Air hangatnya Rusia bermaksud merebut pelabuhan wilayah kekuasaan Turki yang dapat dibuka setiap tahun.
Terbentuknya persekutuan-persekutuan militer yaitu Triple Allrantie dan Triple Etente
• Triple Allrantie (1882 ) terdiri atas Jerman, Austro Hongaria dan Italia, kelompok ini disebut kelompok sentral.
• Triple Etente ( 1907 ) terdiri atas Inggris, Perancis dan Rusia, disebut blok sekutu.
Adanya Perlombaan senjata
Perebutan daerah Balkan.
2. Sebab khusus
Terbunuhnya putra Mahkota Austria – Hongaria Franz Ferdinand oleh Gavrilo Princip seorang Serbia di Sarajefo Ibu Kota Bosnia Herzegovina. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 Januari 1914. Terbunuhnya putra mahkota tersebut menyebabkan Austria-Hongaria menyatakan perang.
c.Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I
Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, Amerika Serikat, Belgia, Rumania, Yunani, Serbia, Portugis, Turki Bulgaria, Jepang, Austro-Hongaria.
d.Kronologis jalannya Perang Dunia I
Perang meletus pada tanggal 28 Juli 1914 setelah Austria- Hongaria menyatakan perang dengan Serbia, kemudian Russia menyatakan perang dengan Austria.
Tanggal 1 Agustus 1914, Jerman menyatakan perang dengan Rusia, menyusul Perancis dan Inggris menyerang Jerman
Tahun 1915 Italia bergabung dengan sekutu melawan Jerman, tahun 1917 Amerika juga bergabung dengan sekutu melawan Jerman dan Austria Hongaria.
Perang Dunia Pertama berlangsung di 4 front atau medan :
a) Front Barat, Jerman melawan Perancis, Inggris dan Belgia. Perancis mengalami kemenangan karena dibantu oleh tentara Amerika Serikat.
b) Front Timur, Jerman menyerang Rusia,
c) Front/pertempuran laut, Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas dengan kelompok negara sekutu, sehingga terjadilah pertempuran di laut dekat Denmark, Jerman melawan Inggris dan Amerika Serikat.
d) Front Selatan , Jerman dengan Italia, dengan dibantu oleh tentara Turki Jerman
menyerang Serbia dan Rusia.
Akhirnya pihak sentral ( Jerman) terdesak dan mengalami kekalahan yang disebabkan oleh : timbulnya bahaya kelaparan tentara Jerman, timbulnya pergolakan di dalam negeri negara-negara sentral, misalnya Jerman Austria-Hongaria terjadi perebutan kekuasaan di negaranya.
Pada tahun 1918 Jerman menyatakan menyerah, perang dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak Sentral yang ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian Versailles atara pihak Jerman dengan Sekutu ( Inggris, Perancis, Amerika Serikat dan Italia ) pada tanggal 28 Juni 1919.
e.Akibat Perang Dunia I
Di bidang Politik
1. Beberapa kerajaan besar berubah menjadi negara republik, contonya : Rusia, Turki, Austria-Hongaria
2. Lahirnya negara-negara baru seperti Polandia, Cekoslowakia, Yugoslavia dan Hongaria.
3. Munculnya paham-paham baru, seperti komunisme, fasisme dan naziisme.
Di Bidang Ekonomi
1. Timbulnya krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan krisis Malaise
2. Munculnya sistem ekonomi baru misalnya korporasi dan etatisme
Bidang Sosial
1. Timbulnya pertentangan kelas antara majikan dan buruh
2. Kaum wanita mendapat tempat yang sama dengan kaum pria
3. Kesengsaraan dan penderitaan
4. Berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (LBB), 20 April 1919 yang diprakarsai oleh presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson, tujuan utama organisasi LBB adalah mencegah terulangnya perang dunia. LBB mulai berkerja tahun 1920 dan berkedudukan di Jenewa Swiss.
f.Pengaruh Perang Dunia I terhadap Kehidupan politik di Indonesia
1. Belanda menjadi lebih longgar dalam mengendalikan keadaan politik di Indonesia
2. Berkembangnya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang cenderung radikall dan bersikap non kooperasi ( tidak mau bekerjasama dengan Belanda)
3. Dibentuknya Volksraad ( dewan rakyat) oleh Belanda pada tanggal 18 Mei 1918, yang berfungsi sebagai parlemen yang mengembangkan kebebasan dan mendorong kearah penentuan nasib dan pemerintahan sendiri, Namun pada kenyataannya Volksraad ini tidak memiliki kekuatan, hal ini menimbulkan kekecewaan rakyat dan para tokoh nasional Indonesia
MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Standar Kompetensi :1. Memahami Kondisi Perkembangan Negara di Dunia
Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan Perang Dunia I dan II ( termasuk pendudukan Jepang ) serta pengaruhnya terhadap keadaan sosial, ekonomi, politik di Indonesia
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi Perang Dunia I dan II, siswa diharapkan mampu ;
1. Mendeskripsikan kronologis proses pendudukan Jepang di Indonesia
2. Mendeskripsikan dampak pendudukan Jepang bagi Indonesia
3. Menguraikan cara yang dilakukan Jepang untuk mengekploitasi kekayaan alam dan tenaga kerja Indonesia
4. Mendeskripsikan bentuk-bentuk perlawanan rakyat Indonesia pada masa pendudukan Jepang
A. Perang Asia Pasifik dan Proses Kedatangan Jepang ke Indonesia
Latar belakang pendudukan Jepang di Indonesia adalah akibat kemajuan industri negara Jepang yang tidak di barengi dengan ketersediaan bahan baku yang menunjang. Untuk keperluan industrinya Jepang mencari daerah-daerah penghasil bahan baku di Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Gerak maju militer Jepang ke Indonesia merupakan bagian dari perang dunia II. Dalam PD II tersebut Jepang berusaha menguasai daerah-daerah Asia Pasifik termasuk Korea Selatan dan Asia Tenggara. Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerbu pangkalan Laut Amerika Serikat di Pearl Habour. Amerika Serikat marah kemudian menuntut balas dan mengumumkan perang dengan Jepang sehingga terjadi perang Asia Pasifik ( perang Asia Timur Raya ).
Setelah menyerang Pearl Habour, dengan strategi perang kilat dalam waktu cepat Jepang berhasil menguasai daearah-daerah Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan pendaratan di kota Tarakan pada tanggal 10 Januari 1942, selanjutnya menduduki Minahasa, Balikpapan, Ambon, Pontianak, Makassar, Banjarmasin, dan Bali antara Januari-Pebruari 1942.
Pendaratan pasukanJepang dibawah pimpinan Jendral Hitoshi Imamura di pulau Jawa pada tanggal 1 Maret 1942 dilakukan di 3 tempat yaitu Banten, Indramayu, dan Bojonegoro.
Jepang berhasil mengalahkan Belanda di Indonesia.Pada tanggal 8 Maret 1942 , Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati kabupaten Subang, dari Jendral Terpoonten di pihak Belanda kepada Jendral Imamura dari pihak Jepang. Sejak itulah Jepang resmi menjajah Indonesia
B. Pendudukan Jepang dan Pengaruhnya bagi Indonesia
Setelah berhasil menduduki Indonesia, Jepang melaksanakan 2 misi penting di Indonesia, yaitu:
1) Menghapuskan segala hal yang berbau dan berhubungan dengan Belnda dan Barat, melalui cara antara lain :
a. Melarang penggunaan bahasa Belanda dan kebudayaan Barat.
b. Memusnahkan buku-buku Barat
c. Mangizinkan penggunaan bahasa Indonesia dan diajarkan di sekolah-sekolah.
d. Mengizinkan pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
2) Memobilitasi rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang Asia Pasifik, dengan cara :
a. Membentuk organisasi-organisasi politik a.l :
1. Gerakan tiga A yang dipimpin oleh Mr. Syamsudin
2. PUTERA ( 16 April 1943 )
3. Jawa Hokokai
b. Membentuk badan-badan militer, seperti Heiho dan Peta.
c. Membentuk badan-badan semi militer, contohnya Keibodan, Seinendan, Fujinkai dan Syuisinentai.
d. Pengerahan tenaga manusia.
Semasa pendudukannya, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi 3 wilayah yang dipimpin oleh pemerintahan militer :
1. Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura diperintah oleh tentara ke 16 Angkatan Darat ( Rikugun ) yang berpusat di Jakarta.
2. Wilayah II, yang meliputi Sumatra dan Bukittinggi diperintah entara ke 25 Angkatan Darat yang berpusat di Bukit Tinggi.
3. Wilayah II, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusantengara yang diperintah oleh tentara selatan ke 2 Angkatan Laut (kaigun ) yang berpusat di Makassar.
C. Cara-cara yang dilakukan Jepang untuk mengeksploitasi kekayaan dan tenaga kerja Indonesia
Masa pendudukan Jepang lebih kejam, menyakitkan dan menyengsarakan rakyat Indonesia dibanding masa penjajahan Belanda. Jepang berusaha mengeksploitasi (melakukan pemerasan) terahadap kekayaan alam, ekonomi dan tenaga kerja Indonesia.
Cara yang dilakukan Jepang untuk memeras ekonomi dan kekayaan alam Indonesia, antara lain melalui :
1. Memusnahkan beberapa jenis perkebunan yang menurut Jepang tidak berguna dan diganti dengan tanaman bahan makanan
2. Jepang tidak memberikan bimbingan dan penyuluhan pertanian secara modern, akibatnya banyak penebangan liar yang merusak hutan itu sendiri.
3. Rakyat dibebani dengan menanam pohon jarak yang digunakan untuk minyak pelumas senjata dan mesin pesawat.
4. Jepang melakukan monopoli terutama beras dan garam
5. 60 % dari hasil pertanian milik rakyat harus disetorkan kepada Jepang, 30 % untuk bibit, rakyat hanya diperbolehkan memiliki 10 % bahkan seringkali semuanya dirampas.
Akibat tindakan Jepang ini menimbulkan kesengsaraan, bencana alam. kekurangan sandang pangan, penyakit dan kematian.
Cara yang dilakukan Jepang untuk memeras tenaga kerja bangsa Indonesia, antara lain melalui :
a. Pengerahan tenaga kerja secara paksa tanpa di bayar yang disebut Romusha
b. Pembentukan Kinrohosi, kinrohosi adalah kerja paksa atau wajib tanpa upah bagi tokoh masyarakat seperti para pamong desa dan kepala desa.
c. Pengerahan pemuda Indonesia dengan membentuk BPAR ( Barisan Pemuda Asia Raya ) pada tanggal 11 Juni 1942
d. Pembentukan organisasi-organisasi semi militer antara lain:
1. Keibodan (barisan pembantu polisi ) dibentuk pada tanggal 29 April 1943 yang anggotanya terdiri atas laki-laki berusia 23-25 tahun
2. Seinendan ( barisan pemuda ) dibentuk tanggal 9 Maret 1943, anggotanya terdiri pemuda berusia 14-22 tahun
3. Fujinkai, organisasi perhimpunan wanita yang berusia 15 tahun ke atas dibentuk pada bulan Agustus 1943.
4. Seinentai dan Gakutotai adalah organisasi anak-anak sekolah dasar dan menengah
5. Syuisintai, barisan pelopor yang dibentuk pada tanggal 14 September 1944 yang dibimbing langsung oleh tokoh-tokoh nasionalis Indonesia seperti Ir Sukarno, Otto Iskandardinata, RP Suroso, dr Buntaran Martoatmojo.
e. Pembentukan organisasi-organisasi militer antara lain :
1. Heiho ( Pembantu tentara Jepang ), dibentuk pada bulan April 1943 yang merupakan bagian dari tentara Jepang
2. PETA (Pembela Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1943, merupakan tentara Indonesia yang dipimpin oleh orang Indonesia dan mendapat pendidikan militer dari orang jepang.
f. Pembentukan Organisasi-organisasi politik, seperti :
1. Gerakan 3A, dibentuk pada bulan Maret 1942 bertujuan untuk propaganda membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya (PD II ), Gerakan ini dipimpin oleh Mr.Samsudin dan Shimizu, dengan semboyan 3 A ;Nipon cahaya Asia, Nipon pelindung Asia, Nipon pemimpin Asia
2. Pembentukan PUTERA ( Pusat Tenaga rakyat) pada tanggal 16 April 1943. Para tokoh pemimpin putra terkenal dengan sebutan “empat serangkai” yang terdiri atas Ir.Sukarno,Drs.Moh Hatta,KH.Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantara. Tujuan Jepang membentuk PUTERA adalah untuk membujuk semua kekuatan rakyat Indonesia agar bersatu padu membentu Jepang. Akan tetapi tokoh-tokoh nasionalisme Indonesia berhasil membelokan tujuan tersebut melalui teknok kooperasi untuk mencapai Indonesia Merdeka.
3. Pembentukan Cuo Sangi In ( badan Pertimbangan Pusat).
Kegagalan Jepang menggerakan rakyat Indonesia melalui Gerakan 3 A dan PUTERA untuk mendukung Jepang menghadapi sekutu dalam PD II, menyebabkan Jepang membentuk Cuo Sangi In atas usul Perdana Mentri Jendral Tojo. Badan ini dibentuk pada tanggal 5 September 1943 dan bertujuan :
a. mengajukan usul kapada pemerintah Jepang prihal politik
b. menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh pemerintahan militer Jepang
4. Pembentukan Jawa Hokokai ( Himpunan Kebaktian Jawa), dibentuk tanggal 1 Maret 1944 yang anggotanya terdiri atas pemuda yang berusia 14 tahun ke atas. Bertugas mengerahkan rakyat Indonesia untuk mengumpulkan padi, permata dan besi tua untuk kepentingan perang Jepang.
D. Perlawanan rakyat Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang.
Beberapa bentuk perjuangan dan perlawanan rakyat Indonesia masa pendudukan Jepang untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, antara lain dilakukan dengan cara :
1) Perjuangan terbuka melalui organisasi-organisasi bentukan Jepang.
2) Gerakan bawah tanah, perjuangan yang dilakukan secara tertutup dan sembunyi-sembunyi.
3) Perjuangan dengan perlawanan bersenjata (pemberontakan) diantaranya :
a. Perlawanan rakyat Biak di papua tahun 1943
b. Perlawanan rakyat Aceh di daerah Cot Plieng pada 10 Nopember tahun 1942, dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil
c. Perlawanan rakyat Singaparna (Tasikmalaya) dipimpin KH.Zaenal Mustafa pada tanggal 23 Pebruari 1944
d. Perlawanan rakyat Indramayu April 1944
e. Perlawanan rakyat Pontianak tahun 1944
f. Perlawanan PETA di Blitar dipimpin oleh Supriadi pada tanggal 14 Pebruari 1945, dan Pemberontkan PETA di Cilacap dipimpin oleh Khusaeri
Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia di Berbagai Daerah pada Masa Penjajahan Jepang
A. Perlawanan dengan Senjata
1. Perlawanan di Aceh
Dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.
Serangan pertama,10 November 1942, Jepang menyerang dan berhasil dipukul mundur.
Serangan kedua, Jepang gagal.
Serangan ketiga, Jepang berhasil membakar masjid.
Tengku Abdul Jalil berhasil ditembak Jepang ketika sedang sholat.
2. Perlawanan di Tasikmalaya
Dipimpin K. H. Zainal Mustafa.
Sebab perlawanan karena K. H. Zainal Mustafa menolak melakukan seikeirei (penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan membungkuk).
25 Februari, Jepang menyerang Sukamanah.
K. H. Zainal Mustafa ditangkap dan dipenjara di Jakarta.
Dihukum mati pada 25 Oktober 1944, dimakamkan di TMP di Jakarta, kemudian dipindah ke Singaparna, Tasikmalaya, Jabar.
3. Perlawanan di Indramayu dan Aceh
Juli 1944, di Indramayu, diikuti rakyat Lohbener dan Sindang.
November 1944, di Aceh dipimpin Teuku Hamid.
4. Perlawanan Tentara PETA di Blitar
14 Februari 1945.
Dipimpin Soepriyadi, seorang codanco PETA.
Tokoh yang berhasil ditangkap dan diadili adalah dr. Ismangil, Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaja, Soenanto, dan Soedarmo.
B. Pergerakan-Pergerakan
1. Kooperasi (kerja sama)
16 April 1943 didirikan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).
Pemimpinnya, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, K. H. Mas Mansjur, dan Ki Hadjar Dewantara (empat serangkai).
Tujuan, membujuk semua kekuatan rakyat agar bersatu untuk membantu Jepang.
Kenyataan, PUTERA digunakan para pemimpinnya untuk membela kepentingan rakyat.
Maret 1944 dibubarkan, lalu membentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa).
berkewajiban mngerahkan dana dan daya untuk kepentingan Jepang, tetai dimanfaatkan untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan rakyat.
2. Gerakan Bawah Tanah
Gerakan rahasia yang dilakukan oleh pihak Indonesia.
Kegiatannya dilakukan secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi bertujuan untuk menghimpun kekuatan rakyat.
Dilakukan setelah partai-partai dibubarkan Jepang.
Tokoh pergerakan nasional yang melakukan gerakan ini adalah Sutan Sjahrir.
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Standar Kompetensi
2.Memahami usaha mempertahankan kemerdekaan
Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu;
1. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Indonesia dengan Belanda
2. Mendeskripsikan bentuk perjuangan rakyat dan pemerintahan Indonesia mempertahankan kemerdekaan
3. Mendeskripsikan peran dunia internasional dalam konflik Indonesia Belanda
4. Mendeskripsikan pengaruh konflik Indonesia Belanda terhadap keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
A.Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Indonesia dengan Belanda
Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanaan dalam keadaan negara Vocum of Power (kosong kekuasaan ), oleh karena berdasarkan perjanjian antara Jepang dan Sekutu sebagai pihak pemenang dalam PD II bahwa bekas daerah jajahan Jepang (termasuk Indonesia) harus diserahkan kepada Sekutu. Sebelum sekutu tersebut datang ke Indonesia kesempatan ini digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Peristiwa menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 menunjukan bahwa secara de Jure wilayah jajahan Jepang jatuh ke tangan Sekutu. Komando pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yang bernama SEAC ( South East Asia Command) di bawah komandan Laksamana Lord Louis Mounbetten membentuk devisi yang bertugas mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang yaitu AFNEI ( Allied Forces East Indies ) dipimpin Sir Philip Cristison . AFNEI mendarat di Jakarta pada tanggal 29 September 1945 dengan tugas sebagai berikut :
Menerima menyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
Membebasakan para tawanan perang dan interniran sekutu
Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian memulangkan
Menciptakan keamanan dan perdamaian
Menghimpun keterangan guna menyelediki tentang penjahat perang.
Pada mulanya Indonesia menyambut baik kedatangan Sekutu. Namun setelah diketahui Sekutu (AFNEI) membawa tentara Belanda ( NICA/ Neterland Indies Civill Administration ) di bawah Van del plas dan Van Mook sikap Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. NICA adalah orang-orang Belanda yang ingin kembali menegakan kekuasaan kolonialisme di Indonesia. Hal tersebut yang merupakan faktor penyebab konflik Indonesia Belanda.
A. Bentuk perjuangan rakyat dan pemerintahan Indonesia mempertahankan kemerdekaan
Dengan adanya keinginan Belanda kembali menjajah Indonesia, maka dengan sekuat tenaga Indonesia mempertahankan kemerdekaan melalui perjuangan bersenjata dan melalui diplomasi atau perundingan .
a. Perjuangan fisik bersenjata
a) Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya
Pasukan sekutu mendarat di Tanjung Perak Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin oleh A.W.S Mallaby. Mereka membebaskan tawanan Indonesia orang-orang Belanda dipenjara Kalisosok. Tindakan sekutu ini menyebabkan terjadinya insiden tembak menembak yang diberbagai daerah. Dalam insiden Jembatan Merah A.W.S Mallaby mati terbunuh. Akibat kematian Mallaby Mayjen Mansergh sebagai panglima tentara sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Indonesia menyerahkan senjata dan mengangkat tangan sebagai tanda menyerah paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Rakyat Surabaya tidak mengindahkan ultimatum tersebut, mereka mengadakan perlawanan dibawah pimpinan gubernur Soeryo dan Sutomo (Bung Tomo). Untuk mengenang peristiwa tersebut tanggal 10 November dijadikan sebagai hari pahlawan.
b) Peristiwa Bandung lautan Api ( 23 Maret 1946)
Pada tnggal 17 Agustus 1945 pasukan sekutu memasuki Kota Bandung. Mereka mengeluarkan ultimatum agar rakyat dan pemuda menyerahkan senjata hasil rampasan dari tanggan Jepang dan Tentara Republik Indinesia (TRI) mengosongkan kota Bandung bagian Utara dan mundur ke luar kota dengan jarak 11 km selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Untuk menghindari jatuh korban, pemerintah RI menyetujui pengosongan kota Bandung. Sambil meninggalkan Kota Bandung tentara dan penduduk diperintahkan untuk membakar semua bangunan yang ada dan melakukan bumi hangus hingga kota Bandung nampak seperti lautan Api.
c) Peristiwa Medan Area, 13 Oktober 1945
Penyebabnya : seorang anggota NICA merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai seorang anak Indonesia.
Pihak sekutu dan NICA yang dipimpin oleh Brigjen I.E.D. Kelly dan Westerling melawan TKR.
Pada tanggal 1 Desember 1945, sekutu memasang papan pembatas yang bertulis “Fixed Boundaries Medan Area” dimana-mana dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan sekutu dan untuk menentukan wilayah kekuasaan seluruh secara sepihak.
d) Pertempuran Margarana
Latar Belakang : kekecewaan I Gusti Ngurah Rai terhadap isi persetujuan Linggarjati.
Tanggal 18 November 1946 pasukan I Gusti Ngurah Rai berhasil memukul mundur pasukan Belanda.
Belanda membalas kekalahannya pada tanggal 20 November 1946. I Gusti Ngurah Rai mengintrusikan kepada pasukannya untuk melakukan perang Puputan (perang habis-habisan). Akibatnya, I Gusti Ngurah Rai dan seluruh pasukannya mundur dalam pertempuran tersebut.
e) Peristiwa Merah Putih di Manado
Penyebab : sekutu dan NICA melarang rakyat Manado mengibarkan bendera Merah Putih.
Rakyat Manado tidak menghiraukan larangan tersebut.
Pada tanggal 14 Februari 1946 rakyat mengadakan perlawanan terhadap sekutu dan NICA dan berhasil menangkap dan menahan 600 orang pasukan Belanda.
Tanggal 16 Februari 1946 kekuasaan seluruh Manado telah kembali berada ditangan Indonesia.
Para pemimpin dan pemuda kemudian menyusun pasukan keamanan dengan nama “Pasukan Pemuda Indonesia” dipimpin oleh Mayor Waisan, Dr. Sam Ratulagi sebagai gubernur Sulawesi.
f) Perlawanan Rakyat Biak
Pada tanggal 14 Maret 1948.
Rakyat Biak tidak mau ketinggalan untuk melawan Belanda pada tanggal 14 Maret 1948. Karena persenjataan NICA lebih kuat, perlawanan ini mengalami kegagalan.
b. Perjuangan Diplomasi (Parundingan)
a. Diplomasi ke Dunia Internasional
Mengirimkan utusan ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Arab, Mesir, Pakistan, India, dan PBB.
Tujuannya : untuk memperoleh pendukung dan pengakuan Internasional dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
b. Diplomasi dengan Belanda
1. Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati terjadi antara Indonesia dengan Belanda yang diadakan pada tanggal 10-15 November 1946.
Tokoh yang berperan sebagai pemrakarsa dalam perundingan adalah Letnan Jendral Sir Philip Christison (panglima AFNEI Inggris)
Delegasi Indonesia dalam perundingan ini :
1) Sutan Syahrir (ketua)
2) Mr. Moh Roem
3) Mr. Susanto Tirtoprojo
4) Dr. A.K. Gani
Delegasi pihak Belanda :
1) Prof. Schermerhorn
2) Dr. Van Mook
3) Van Pool
Pada tanggal 15 November 1946 masing-masing pihak memaraf naskah perundingan.
Pada tanggal 25 Maret 1947 Indonesia dan Belanda menandatangani persetujuan Linggarjati bertempat di Istana Negara Jakarta.
Pokok-pokok persetujuan Linggarjati :
1) Belanda mengakui kedaulatan RI secara de fakto atas Jawa, Madura dan Sumatra.
2) Akan dibentuk negara RIS, RI merupakan bagian dari RIS.
3) RIS dan Belanda bersatu menjadi Uni Indonesia Belanda dengan ratu Belanda sebagai kepalanya
2. Agresi Militer Belanda I
Pada tanggal 21 Juli 1947, pasukan Belanda melancarkan serangan serentak ke wilayah RI di Jawa dan Sumatra. Dengan persenjataan lengkap serba modern, pasukan Belanda dapat menguasai sejumlah wilayah RI dengan cepat. Tujuan Agresi Militer Belanda I :
a. Secara politik : Belanda ingin menghancurkan kedaulatan RI.
b. Secara Ekonomi : Belanda ingin merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor.
c. Secara Militer : Belanda ingin Menghancurkan TNI.
Agresi Militer Belanda ini merupakan pengkhianatan Belanda terhadap perjanjian Lingarjati. Tindakan agresi militer Belanda mendapat reaksi dari dunia internasional.
Untuk menyelesaiakan persengketaan anatara Indonesia dan Belanda secara damai, Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Jasa Baik yang dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN dipilih oleh masing-masing negara yang sedang bertikai. Anggota KTN yaitu :
1. Autralia diwakili oleh Richard Kirby (pilihan Indonesia)
2. Bergia diwakili oleh Paul Van Zealand ( pilihan Belanda)
3. Amerika Serikat di wakili oleh Frank Graham (pilihan Indonesia-Belanda
3. Perundingan Renville
Atas prakarsa (KTN) Komisi Tiga Negara, dilaksanakan perjanjian Renville yang ditandatangani tanggal 17 Januari 1948, Delegasi Indonesia : Amir Syarifuddin, dan Delegasi Belanda : Abdul Kadir.
Hasil Persetujuan Renville antara lain :
a. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia, dan berakhir setelah kedaulatannya diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
b. RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan negara Belanda dalam Uni-Indonesia Belanda.
c. RI merupakan bagian dari RIS
d. Daerah RI yang diduduki Belanda sebagai akibat dari agresi militer Belanda I, harus diakui sebagai daerah pendudukan Belanda
e. Pasukan RI yang berada di daerah kantong harus harus ditarik ke daerah RI.
Akibat perjanjian Renville bagi Indonesia :
TNI harus meninggalkan daerah-daerah kantong dan hijrah ke Yogyakarta serta wilayah RI menjadi semakin sempit.
4. Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 18 desember 1948 Belanda tidak lagi mengakui hasil persetujuan Renville. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengkhianati pesetujuan Renville dengan melancarkan agresi militernya yang ke 2 atas wilayah Yogyakarta sebagai ibukota Negara RI . Dalam suasana genting pemerintah RI mengadakan rapat kilat dengan keputusan :
a. Melalui Radiogram, pemerintah RI memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintah Darurat RI (PDRI) berpusat di Bukittinggi Sumatra.
b. Presiden dan wapres tetap tinggal di kota.
c. TNI menyingkir keluar kota dan melancarkan perang Gerilya.
Serangan tersebut berhasil menguasai Yogyakarta dan menangkap Soekarno, Sutan sjahrir, dan H.A Agus Salim diasingkan ke Brastagi dan kemudian dipindahkan ke Prapat (Sumatra). Sedangkan Drs. Muh. Hatta, Moh.Roem, A.K Pringgodigdo, Mr Asaat langsung diasingkan ke pulau Bangka.
Dengan Agresi Militer tersebut, Belanda bermaksud menegakan kolonialisme di Jawa.
Untuk merebut Yogyakarta kembali dari tangan Belanda TNI melakukan serangan yang dikenal dengan serangan Umum 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.
Melalui serangan umum 1 Maret 1949 atau dikenal dengan serangan Janur Kuning tersebut TNI berhasil merebut kota Yogyakarta dari Belanda, yang mendudukinya selama 6 jam. Serta menunjukan kepada dunia bahwa TNI masih ada, pemerintah RI masih berdaulat.
5.Perjanjian Roem-Royen. (17 April- 17 Mei 1949)
Dilaksanakan atas prakarsa UNCI (United Nationals Commision for Indonesia).
UNCI adalah Komisi Jasa baik yang dibentuk oleh PBB untuk menggantikan KTN, dengan tugas-tugas membantu melaksanakan perundingan-perundingan antara pihak Indonesia dan Belanda dalam upaya menyelesaikan konflik Indonesia Belanda. (mengembalikan kekuasaan RI)
UNCI beranggotakan 3 negara :
1. Amerika Serikat
2. Australia
3. Belgia
Deligasi Indonesia dalam perundingan Roem-Royen diwakili oleh Mr. Moh. Roem, dan pihak Belanda Dr. Van Royen sebagai penengah UNCI dari Amerika Serikat.
Tanggal 17 Mei 1949 dicapai kata sepakat Roem-Royent Statemen yang intinya sebagai berikut :
a. Pernyataan Delegasi Indonesia
1. Menghentikan perang Gerilya.
2. Bekerjasama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban serta keamanan.
3. Ikut serta dalm KMB di Denhaag untuk mempercepat pengakuan kedaulatan Negara RIS tanpa syarat.
b. Pernyataan Deligasi Belanda
1. Menyetujui kembalinya RI ke Yogyakarta
2. Menjamin penghentian gerakan militer dan membebaskan pera tawanan.
3. RI bagian dari RIS.
4. Segera melaksanakan KMB setelah RI kembali ke Yogyakarta.
6. Konfrensi Meja Bundar (KMB), (23 Agustus- 2 November 1949).
Dalam KMB delegasi Indonesia terdiri atas : Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Mr. Soepomo, Dr. J. Leimina, Mr. Ali Sastro Amijoyo, Ir. Djuanda, Dr. Soekiman, Mr. Soejono Hardinoto, Dr. Soemitro Djojohadikusuma, Mr. AK. Pringgo Digdo, Kolonel Simatupang dan, Hardinoto.
Deligasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
Deligasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, dan Belanda diwakili oleh Mr. Van Marseven.
Wakil dari UNCI adalah Chrithhey.
Secara garis besar, isi persetujuan KMB afaln sebagai berikut :
a. Penyerahan kedaulatan Belanda kepada RIS paling lambat 30 Desember 1949
b. Masalah Irian Barat akan diselesaikan satu tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS
C. Peran dunia internasional dalam konflik Indonesia Belanda.
1. Peran PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa)
PBB sebagai badan dunia dalam hal ini Dewan Keamanan PBB mengambil peran dalam upaya penyelesaian pertikaian antara Indonesia dengan Belanda dengan membentuk komisi jasa baik KTN yang bertugas mengawasi secara langsung penghentian tembak-menembak sesuai dengan Resolusi DK. PBB. KTN berhasil mempertemukan Indonesia-Belanda dalam perundingan Renville, dan juga berhasil mengembalikan para pemimpin RI yang ditawan Belanda di P. Bangka (6 Juli 1949)
2. Konfrensi Asia Afrika di New Delhi India
Akibat agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948. Timbul reaksi keras dari bangsa-bangsa Asia-Afrika atas tindakan Belanda tersebut. Reaksi ini diwujudkan dalam bentuk pengiriman obat-obatan oleh India sebagai wujud rasa simpati bangsa India atas perjuangan bangsa Indonesia, dan diwujudkan pula dalam bentuk penyelenggaraan Konfrensi Asia di New Delhi atas prakarsa Perdana Mentri India Pandit Jawa Harlal Nehru dan Perdana Mentri Birma U. Aung San.
Konfrensi ini dilaksanakan tanggal 20 – 25 Januari 1949 yang dihadiri oleh negara-negara : Pakistan,Afganistan,Sri Langka,Nepal,Libanon,Siria,Irak, Australia, dan Indonesia.
Hasil keputusan Konfrensi Asia-Afrika sbb :
1. Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta.
2. Pembentukan pemerintah AD. Intern sebelum tanggal 15 Maret 1949
3. Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia.
4. Penyerahan kedaulatan kepada RIS paling lambat 1 Januari 1950.
Keputusan ini disampaikan kepada DK. PBB melalui wakil India di PBB, Vijaya Laksmi Pandit. Hal ini ditanggapi PBB sehingga tanggal 28 Januari 1949 PBB mengeluarkan Resolusinya dan membentuk Komisi Jasa Baik menggantikan KTN yang disebut UNCI (United Nations for Indonesia).
D. Pengaruh Konflik Indonesia Belanda.
Terbentuknya negara-negara boneka buatan Belanda (BFO : Bijeenkoms Voor Federale Overlag) yang terdiri atas :
1. Negar Indonesia Timur (NIT), dibentuk tanggal 24 Desember 1946 dengan presidennya Cokorde Raka Sukawati. Wilayah NIT meliputi Bali NusaTenggara, Maluku, dan Sulawesi.
2. Nega Pasundan, dibentuk tanggal 5 Maret 1948 dengan presidennya R.A.A Wiranatakusumah.
3. Negara Madura, dibentuk pada tanggal 23 Januari 1948, namun peresmiannya yaitu pada tanggal 2 Februari 1948. R.A.A.Cakraningrat, sebagai walinegara.
4. Negara Sumatra Timur (NST), dibentuk tanggal 24 Maret 1948, dengan Teungku Masyur sebagai walinegaranya.
5. Negara Sumatra Selatan berdiri tanggal 31 Agustus 1948 dan Abdul malik sebgai walinegaranya.
6. Negara Jawa Timur, dibentuk tanggal 26 November 1948, Achmad Kusumonegoro sebagai presidennya.
7. Daerah-daerah otonomi yang terdiri atas :Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Dayak Besar,Belitung, Riau,Banjar,Kalimantan Tenggara, Bangka, Jawa Tengah.
Pindahnya Ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946.
Tebentuknya Pemerintahan Darurat RI (PDRI) di BukitTinggi, Sumatra pada tanggal 19 Desember 1949.
Terbentuknya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 27 Desember 1949.
Belanda memblokade ekonomi Indonesia dengan menutup pintu keluar masuk perdagangan RI.
Mangirimkan bantuan beras kepada India dan pemerintah RI mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri.
Disamping hal tersebut konflik antara Indonesia Belanda telah menganggu kondisi poltik dalam negari Indonesia, beberapa kelompok dari bangsa Indonesia sendiri melancarkan aksi pemberontakan antara lain pemberontakan PKI madiun dan DI/TII.
Menurut kesepakatan sejarah, perang besar pada era modern ini telah terjadi dua kali, yakni pada periode 1914-1918 dan periode 1939-1945. Dalam kesempatan ini saya akan berbagi mengenai peristiwa-peristiwa yang dianggap penting oleh sejarawan yang terjadi selama Perang Dunia I (1914-1918). Kita mulai pada tahun pertama (1914).
Tahun 1914
28 Juni: Terjadi pembunuhan terhadap Archduke Franz Ferdinand beserta isterinya. Pembunuhan ini terjadi di Sarajevo (sekarang ibukota Bosnia & Herzegovina) dan dilakukan oleh kelompok radikal Bosnia-Serbia, Gavrilo Princip.
23 Juli: Austria-Hungaria memberikan ultimatum berisi 10 (sepuluh) tuntutan kepada Serbia.
25 Juli: Serbia menerima 8 dari 10 ultimatum di atas. Sikap Serbia ini tidak disetujui oleh Austria-Hungaria dan sebagai imbasnya, putuslah hubungan diplomatik antara kedua negara.
26 Juli: Kekuatan-kekuatan Eropa mulai menggeliat dan bergerak.
28 Juli: Austro-Hungaria mengumumkan perang melawan Serbia.
29 Juli: Kapal-kapal perang Austro-Hungaria yang bersiaga di Sungai Danube membombardir Beograd (ibukota Serbia). Serbia tidak tinggal diam dan membalas serangan ini.
1 Agustus: Jerman mengumumkan perang melawan Rusia.
3 Agustus: Jerman mengumumkan perang melawan Prancis dan Belgia.
4 Agustus: Jerman menduduki Belgia. Pada waktu yang sama, Britania menyatakan perang terhadap Jerman, sedangkan Amerika Serikat bersikap netral.
5 Agustus: Schlieffen Plan yang dirancang oleh pihak Jerman di bawah komando Lundendorff dilanggar di kota Liege.
6 Agustus: Austro-Hungaria mendeklarasikan perang melawan Rusia berbarengan dengan tantangan Serbia kepada Jerman.
7 Agustus: British Expeditionary Force (BEF) tiba di Prancis dan mulai menduduki daerah Mons, Belgia.
12-21 Agustus: Austro-Hungaria yang berkekuatan 200.000 orang tentara menduduki Serbia. Pasukan ‘tuan rumah’ yang kalah jumlah bertarung habis-habisan untuk mempertahankan diri dalam pertempuran di Sungai Jadar. Luar biasa! Mereka berhasil mengusir pasukan Austro-Hungaria pada tanggal 16 Agustus 1914.
14-22 Agustus: Tentara Prancis menyerang Lorraine, Jerman melakukan serangan balik, memaksa Prancis pulang kandang ke Nancy.
16 Agustus: Liege menyerah pada First Army dan Second Army Jerman yang merangsek wilayah tersebut lewat Sungai Meuse. Tentara Belgia menyerah.
17-19 Agustus: Tentara Rusia menduduki Prusia Timur namun berhasil ditahan oleh Eight Army Jerman. Rusia dipukul mundur hingga perbatasan.
18 Agustus: Tentara Belgia kalah bertempur dan mundur ke kota Antwerp. Di sana ternyata telah menunggu tentara Jerman dan memaksa mereka untuk melarikan diri hingga perbatasan Prancis.
19 Agustus: Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson, dalam pidatonya di hadapan Senat, menatakan bahwa Amerika Serikat harus tetap bersikap netral ‘untuk menyalamatkan jiwa umat manusia’.
20 Agustus: Tentara Jerman merebut kota Brussels (ibukota Belgia). Hindenburg dan Ludenhoff mengambil komando tentara untuk front Timur.
20-25 Agustus: Prancis mengalami kekalahan besar dalam pertempuran di wilayah Selatan Belgia dan Luksemburg. Mereka dipukul mundur hingga Sungai Meuse dan Sungai Marne dekat daerah Verdun.
23-27 Agustus: Sementara itu, di Mons, BEF bertempur melawan First Army Jerman yang dipimpin oleh Kluck dan pihak Inggris dipaksa menyerah.
26-31 Agustus: Tentara Austro-Hungaria bergerak menuju Polandia dengan mengitari daerah rawa-rawa Pripet. Pada waktu bersamaan Rusia menderita kekalahan telak dari Jerman dalam Pertempuran Tannenberg dan pendudukan mereka di Prusia Timur berakhir.
5-10 September: Jerman mendapatkan serangan balik dari dua pihak, Inggris dan Prancis, dalam Pertempuran Marne.
7-18 September: Pertempuran di Sungai Drina. Tentara Austro-Hungaria melancarkan misi kedua ke Serbia. Tentara Serbia yang dipimpin oleh Putnik menarik diri dan bertahan di Beograd.
9 September: Jerman dipukul mundur dalam Pertempuran Marne dan lari ke Noyon dan Verdun. Pertempuran berakhir dan gagallah Schlieffen Plan. Tentara Belgia menyerang Jerman di luar Antwerp.
9-14 September: Jerman menyerang Rusia di Masuria dan berhasil mengusir Rusia dari daerah itu.
14 September: Dari pihak Jerman, General Staff Moltke diganti oleh Falkenhayn.
15-18 September: Tentara Sekutu yang dipimpin oleh Joffre menyerang tentara Jerman dalam Pertempuran Aisne, namun penyerangan ini tidak membawa hasil. Dalam serangkaian manuver, sekutu berhasil unggul dalam peristiwa yang dikenal dengan nama ‘Race to the Sea’.
22 September: U-boat milik Jerman, U-9, menenggelamkan tiga kapal cruiser Inggris (Aboukir, Hogue dan Cressy) di lepas pantai Belanda. Jumlah korban serangan ini adalah 1.400 orang. Sebagai reaksinya, Inggris mengadakan serangan udara untuk pertama kalinya terhadap Jerman.
22-24 September: Pertempuran Artois.
28: Ninth Army di bawah pimpinan Hindenburg mulai mendesak posisi Rusia di wilayah selatan Warsawa.
6-8 Oktober: Tentara Belgia dievakuasi dari Antwerp.
10 Oktober: Antwerp jatuh ke tangan Jerman.
13: Untuk pertama kalinya Kanada mengirimkan tentaranya ke Inggris.
16-17 Oktober: Tentara ANZAC berangkat ke Eropa.
19 Oktober: Tentara Sekutu yang dipimpin oleh Haig melakukan serangan balik di Flanders. Peristiwa ini dikenal sebagai ‘First Battle of Ypres’.
29 Oktober: Turki menyatakan perang terhadap Rusia, Prancis, dan Inggris. Peristiwa ini ditandai dengan pemblokiran Selat Dardanelle.
2 Nopember: Serbia dan Rusia menyatakan perang terhadap Turki.
3-4 Nopember: Afrika Timur yang dikuasai oleh Jerman mendapatkan serangan dari pihak Inggris. Tentara Inggris menyerang daerah ini melalui pelabuhan Tanga, namun serangan ini digagalkan oleh Lettow-Vorbeck. Pertempuran Afrika Timur menjadi awal gerilya Jerman melawan Inggris selama empat tahun.
5 Nopember: Inggris dan Prancis menyatakan perang melawan Turki.
7 Nopember: Tentara Jerman yang berada di Tsingtao, Cina, menyerah dari Jepang. Sedangkan Jerman kehilangan 700 orang tentara.
12 Nopember: Datangnya musim dingin mengakhiri membuat ‘First Battle of Ypres’ terhenti. Banyak korban jiwa yang diderita oleh Sekutu. Di perbatasan Laut Utara hingga Swiss banyak dibangun parit.
11-25 Nopember: Jerman meluncurkan Ninth Army untuk menghadapi Rusia di Galicia. Statistik pertempuran ini adalah 35.000 korban jiwa pada pihak Jerman dan 100.000 korban jiwa pada pihak Rusia.
2 Desember: Tentara Austro-Hungaria menduduki Beograd.
3-9 Desember: Tentara Serbia di bawah pimpinan Putnik menyerang tentara Austro-Hungaria dalam Pertempuran di Sungai Kolubara. Serangan Serbia ini berhasil mengusir Austro-Hungaria dari negara tersebut.
14-24 Desember: Sekutu memulai serangan besar-besaran di sepanjang front Barat namun kurang berhasil.
25 Desember: Jerman dan Inggris menyatakan gencatan senjata untuk menghormati hari Natal. Gencatan senjata ini berlangsung selama satu pekan.
Bab 2 Perang Dunia
Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan Perang Dunia I dan II ( termasuk pendudukan Jepang ) serta pengaruhnya terhadap keadaan sosial, ekonomi, politik di Indonesia.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi Perang Dunia I dan II, siswa diharapkan mampu ;
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia I
2. Menyusun kronologis Perang Dunia I
3. Mendeskripsikan pengaruh Perang Dunia I terhadap kehidupan politik, ekonomi dan sosial secara umum
4. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Dunia II
5. Menyusun kronologis Perang Dunia II
6. Mendeskripsikan pengaruh Perang Dunia II terhadap kehidupan politik di Indonesia
7. Meguraiakan proses terbentuknya PBB dan Organisasi Internasional lainnya.
A. PERANG DUNIA I
a.Latar belakang Perang Dunia I
Adanya kemajuan di bidang industri (revolusi Industri ) sehingga bangsa-bangsa di Eropa mencari daerah-daerah baru untuk dijadikan sebagai sumber bahan baku industri, tempat penanaman modal dan daerah pemasaran.
b.Sebab-sebab Perang Dunia I
1. Sebab Umum
Pertentangan antar negara-negara di Eropa, antara lain :
• Perancis dengan Jerman, balas dendam atas kekalahan Perancis dalam perang Jerman Perancis tahun 1870-1871
• Inggris dengan Jerman, bersaing untuk mendapatkan daerah jajahan contohnya di Afrika
• Rusia dengan Jerman, Jerman menentang Politik Air Hangat yang dijalankan oleh Rusia
• Rusia-Austro Hongaria, perebutan pengaruh di daerah Balkan
• Rusia dengan Turki, melalui politik Air hangatnya Rusia bermaksud merebut pelabuhan wilayah kekuasaan Turki yang dapat dibuka setiap tahun.
Terbentuknya persekutuan-persekutuan militer yaitu Triple Allrantie dan Triple Etente
• Triple Allrantie (1882 ) terdiri atas Jerman, Austro Hongaria dan Italia, kelompok ini disebut kelompok sentral.
• Triple Etente ( 1907 ) terdiri atas Inggris, Perancis dan Rusia, disebut blok sekutu.
Adanya Perlombaan senjata
Perebutan daerah Balkan.
2. Sebab khusus
Terbunuhnya putra Mahkota Austria – Hongaria Franz Ferdinand oleh Gavrilo Princip seorang Serbia di Sarajefo Ibu Kota Bosnia Herzegovina. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 Januari 1914. Terbunuhnya putra mahkota tersebut menyebabkan Austria-Hongaria menyatakan perang.
c.Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I
Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, Amerika Serikat, Belgia, Rumania, Yunani, Serbia, Portugis, Turki Bulgaria, Jepang, Austro-Hongaria.
d.Kronologis jalannya Perang Dunia I
Perang meletus pada tanggal 28 Juli 1914 setelah Austria- Hongaria menyatakan perang dengan Serbia, kemudian Russia menyatakan perang dengan Austria.
Tanggal 1 Agustus 1914, Jerman menyatakan perang dengan Rusia, menyusul Perancis dan Inggris menyerang Jerman
Tahun 1915 Italia bergabung dengan sekutu melawan Jerman, tahun 1917 Amerika juga bergabung dengan sekutu melawan Jerman dan Austria Hongaria.
Perang Dunia Pertama berlangsung di 4 front atau medan :
a) Front Barat, Jerman melawan Perancis, Inggris dan Belgia. Perancis mengalami kemenangan karena dibantu oleh tentara Amerika Serikat.
b) Front Timur, Jerman menyerang Rusia,
c) Front/pertempuran laut, Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas dengan kelompok negara sekutu, sehingga terjadilah pertempuran di laut dekat Denmark, Jerman melawan Inggris dan Amerika Serikat.
d) Front Selatan , Jerman dengan Italia, dengan dibantu oleh tentara Turki Jerman
menyerang Serbia dan Rusia.
Akhirnya pihak sentral ( Jerman) terdesak dan mengalami kekalahan yang disebabkan oleh : timbulnya bahaya kelaparan tentara Jerman, timbulnya pergolakan di dalam negeri negara-negara sentral, misalnya Jerman Austria-Hongaria terjadi perebutan kekuasaan di negaranya.
Pada tahun 1918 Jerman menyatakan menyerah, perang dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak Sentral yang ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian Versailles atara pihak Jerman dengan Sekutu ( Inggris, Perancis, Amerika Serikat dan Italia ) pada tanggal 28 Juni 1919.
e.Akibat Perang Dunia I
Di bidang Politik
1. Beberapa kerajaan besar berubah menjadi negara republik, contonya : Rusia, Turki, Austria-Hongaria
2. Lahirnya negara-negara baru seperti Polandia, Cekoslowakia, Yugoslavia dan Hongaria.
3. Munculnya paham-paham baru, seperti komunisme, fasisme dan naziisme.
Di Bidang Ekonomi
1. Timbulnya krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan krisis Malaise
2. Munculnya sistem ekonomi baru misalnya korporasi dan etatisme
Bidang Sosial
1. Timbulnya pertentangan kelas antara majikan dan buruh
2. Kaum wanita mendapat tempat yang sama dengan kaum pria
3. Kesengsaraan dan penderitaan
4. Berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (LBB), 20 April 1919 yang diprakarsai oleh presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson, tujuan utama organisasi LBB adalah mencegah terulangnya perang dunia. LBB mulai berkerja tahun 1920 dan berkedudukan di Jenewa Swiss.
f.Pengaruh Perang Dunia I terhadap Kehidupan politik di Indonesia
1. Belanda menjadi lebih longgar dalam mengendalikan keadaan politik di Indonesia
2. Berkembangnya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang cenderung radikall dan bersikap non kooperasi ( tidak mau bekerjasama dengan Belanda)
3. Dibentuknya Volksraad ( dewan rakyat) oleh Belanda pada tanggal 18 Mei 1918, yang berfungsi sebagai parlemen yang mengembangkan kebebasan dan mendorong kearah penentuan nasib dan pemerintahan sendiri, Namun pada kenyataannya Volksraad ini tidak memiliki kekuatan, hal ini menimbulkan kekecewaan rakyat dan para tokoh nasional Indonesia
MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Standar Kompetensi :1. Memahami Kondisi Perkembangan Negara di Dunia
Kompetensi Dasar :
1.1. Mendeskripsikan Perang Dunia I dan II ( termasuk pendudukan Jepang ) serta pengaruhnya terhadap keadaan sosial, ekonomi, politik di Indonesia
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi Perang Dunia I dan II, siswa diharapkan mampu ;
1. Mendeskripsikan kronologis proses pendudukan Jepang di Indonesia
2. Mendeskripsikan dampak pendudukan Jepang bagi Indonesia
3. Menguraikan cara yang dilakukan Jepang untuk mengekploitasi kekayaan alam dan tenaga kerja Indonesia
4. Mendeskripsikan bentuk-bentuk perlawanan rakyat Indonesia pada masa pendudukan Jepang
A. Perang Asia Pasifik dan Proses Kedatangan Jepang ke Indonesia
Latar belakang pendudukan Jepang di Indonesia adalah akibat kemajuan industri negara Jepang yang tidak di barengi dengan ketersediaan bahan baku yang menunjang. Untuk keperluan industrinya Jepang mencari daerah-daerah penghasil bahan baku di Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Gerak maju militer Jepang ke Indonesia merupakan bagian dari perang dunia II. Dalam PD II tersebut Jepang berusaha menguasai daerah-daerah Asia Pasifik termasuk Korea Selatan dan Asia Tenggara. Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerbu pangkalan Laut Amerika Serikat di Pearl Habour. Amerika Serikat marah kemudian menuntut balas dan mengumumkan perang dengan Jepang sehingga terjadi perang Asia Pasifik ( perang Asia Timur Raya ).
Setelah menyerang Pearl Habour, dengan strategi perang kilat dalam waktu cepat Jepang berhasil menguasai daearah-daerah Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan pendaratan di kota Tarakan pada tanggal 10 Januari 1942, selanjutnya menduduki Minahasa, Balikpapan, Ambon, Pontianak, Makassar, Banjarmasin, dan Bali antara Januari-Pebruari 1942.
Pendaratan pasukanJepang dibawah pimpinan Jendral Hitoshi Imamura di pulau Jawa pada tanggal 1 Maret 1942 dilakukan di 3 tempat yaitu Banten, Indramayu, dan Bojonegoro.
Jepang berhasil mengalahkan Belanda di Indonesia.Pada tanggal 8 Maret 1942 , Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati kabupaten Subang, dari Jendral Terpoonten di pihak Belanda kepada Jendral Imamura dari pihak Jepang. Sejak itulah Jepang resmi menjajah Indonesia
B. Pendudukan Jepang dan Pengaruhnya bagi Indonesia
Setelah berhasil menduduki Indonesia, Jepang melaksanakan 2 misi penting di Indonesia, yaitu:
1) Menghapuskan segala hal yang berbau dan berhubungan dengan Belnda dan Barat, melalui cara antara lain :
a. Melarang penggunaan bahasa Belanda dan kebudayaan Barat.
b. Memusnahkan buku-buku Barat
c. Mangizinkan penggunaan bahasa Indonesia dan diajarkan di sekolah-sekolah.
d. Mengizinkan pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
2) Memobilitasi rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang Asia Pasifik, dengan cara :
a. Membentuk organisasi-organisasi politik a.l :
1. Gerakan tiga A yang dipimpin oleh Mr. Syamsudin
2. PUTERA ( 16 April 1943 )
3. Jawa Hokokai
b. Membentuk badan-badan militer, seperti Heiho dan Peta.
c. Membentuk badan-badan semi militer, contohnya Keibodan, Seinendan, Fujinkai dan Syuisinentai.
d. Pengerahan tenaga manusia.
Semasa pendudukannya, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi 3 wilayah yang dipimpin oleh pemerintahan militer :
1. Wilayah I, meliputi Jawa dan Madura diperintah oleh tentara ke 16 Angkatan Darat ( Rikugun ) yang berpusat di Jakarta.
2. Wilayah II, yang meliputi Sumatra dan Bukittinggi diperintah entara ke 25 Angkatan Darat yang berpusat di Bukit Tinggi.
3. Wilayah II, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusantengara yang diperintah oleh tentara selatan ke 2 Angkatan Laut (kaigun ) yang berpusat di Makassar.
C. Cara-cara yang dilakukan Jepang untuk mengeksploitasi kekayaan dan tenaga kerja Indonesia
Masa pendudukan Jepang lebih kejam, menyakitkan dan menyengsarakan rakyat Indonesia dibanding masa penjajahan Belanda. Jepang berusaha mengeksploitasi (melakukan pemerasan) terahadap kekayaan alam, ekonomi dan tenaga kerja Indonesia.
Cara yang dilakukan Jepang untuk memeras ekonomi dan kekayaan alam Indonesia, antara lain melalui :
1. Memusnahkan beberapa jenis perkebunan yang menurut Jepang tidak berguna dan diganti dengan tanaman bahan makanan
2. Jepang tidak memberikan bimbingan dan penyuluhan pertanian secara modern, akibatnya banyak penebangan liar yang merusak hutan itu sendiri.
3. Rakyat dibebani dengan menanam pohon jarak yang digunakan untuk minyak pelumas senjata dan mesin pesawat.
4. Jepang melakukan monopoli terutama beras dan garam
5. 60 % dari hasil pertanian milik rakyat harus disetorkan kepada Jepang, 30 % untuk bibit, rakyat hanya diperbolehkan memiliki 10 % bahkan seringkali semuanya dirampas.
Akibat tindakan Jepang ini menimbulkan kesengsaraan, bencana alam. kekurangan sandang pangan, penyakit dan kematian.
Cara yang dilakukan Jepang untuk memeras tenaga kerja bangsa Indonesia, antara lain melalui :
a. Pengerahan tenaga kerja secara paksa tanpa di bayar yang disebut Romusha
b. Pembentukan Kinrohosi, kinrohosi adalah kerja paksa atau wajib tanpa upah bagi tokoh masyarakat seperti para pamong desa dan kepala desa.
c. Pengerahan pemuda Indonesia dengan membentuk BPAR ( Barisan Pemuda Asia Raya ) pada tanggal 11 Juni 1942
d. Pembentukan organisasi-organisasi semi militer antara lain:
1. Keibodan (barisan pembantu polisi ) dibentuk pada tanggal 29 April 1943 yang anggotanya terdiri atas laki-laki berusia 23-25 tahun
2. Seinendan ( barisan pemuda ) dibentuk tanggal 9 Maret 1943, anggotanya terdiri pemuda berusia 14-22 tahun
3. Fujinkai, organisasi perhimpunan wanita yang berusia 15 tahun ke atas dibentuk pada bulan Agustus 1943.
4. Seinentai dan Gakutotai adalah organisasi anak-anak sekolah dasar dan menengah
5. Syuisintai, barisan pelopor yang dibentuk pada tanggal 14 September 1944 yang dibimbing langsung oleh tokoh-tokoh nasionalis Indonesia seperti Ir Sukarno, Otto Iskandardinata, RP Suroso, dr Buntaran Martoatmojo.
e. Pembentukan organisasi-organisasi militer antara lain :
1. Heiho ( Pembantu tentara Jepang ), dibentuk pada bulan April 1943 yang merupakan bagian dari tentara Jepang
2. PETA (Pembela Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1943, merupakan tentara Indonesia yang dipimpin oleh orang Indonesia dan mendapat pendidikan militer dari orang jepang.
f. Pembentukan Organisasi-organisasi politik, seperti :
1. Gerakan 3A, dibentuk pada bulan Maret 1942 bertujuan untuk propaganda membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya (PD II ), Gerakan ini dipimpin oleh Mr.Samsudin dan Shimizu, dengan semboyan 3 A ;Nipon cahaya Asia, Nipon pelindung Asia, Nipon pemimpin Asia
2. Pembentukan PUTERA ( Pusat Tenaga rakyat) pada tanggal 16 April 1943. Para tokoh pemimpin putra terkenal dengan sebutan “empat serangkai” yang terdiri atas Ir.Sukarno,Drs.Moh Hatta,KH.Mas Mansyur dan Ki Hajar Dewantara. Tujuan Jepang membentuk PUTERA adalah untuk membujuk semua kekuatan rakyat Indonesia agar bersatu padu membentu Jepang. Akan tetapi tokoh-tokoh nasionalisme Indonesia berhasil membelokan tujuan tersebut melalui teknok kooperasi untuk mencapai Indonesia Merdeka.
3. Pembentukan Cuo Sangi In ( badan Pertimbangan Pusat).
Kegagalan Jepang menggerakan rakyat Indonesia melalui Gerakan 3 A dan PUTERA untuk mendukung Jepang menghadapi sekutu dalam PD II, menyebabkan Jepang membentuk Cuo Sangi In atas usul Perdana Mentri Jendral Tojo. Badan ini dibentuk pada tanggal 5 September 1943 dan bertujuan :
a. mengajukan usul kapada pemerintah Jepang prihal politik
b. menentukan tindakan yang akan dilakukan oleh pemerintahan militer Jepang
4. Pembentukan Jawa Hokokai ( Himpunan Kebaktian Jawa), dibentuk tanggal 1 Maret 1944 yang anggotanya terdiri atas pemuda yang berusia 14 tahun ke atas. Bertugas mengerahkan rakyat Indonesia untuk mengumpulkan padi, permata dan besi tua untuk kepentingan perang Jepang.
D. Perlawanan rakyat Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang.
Beberapa bentuk perjuangan dan perlawanan rakyat Indonesia masa pendudukan Jepang untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, antara lain dilakukan dengan cara :
1) Perjuangan terbuka melalui organisasi-organisasi bentukan Jepang.
2) Gerakan bawah tanah, perjuangan yang dilakukan secara tertutup dan sembunyi-sembunyi.
3) Perjuangan dengan perlawanan bersenjata (pemberontakan) diantaranya :
a. Perlawanan rakyat Biak di papua tahun 1943
b. Perlawanan rakyat Aceh di daerah Cot Plieng pada 10 Nopember tahun 1942, dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil
c. Perlawanan rakyat Singaparna (Tasikmalaya) dipimpin KH.Zaenal Mustafa pada tanggal 23 Pebruari 1944
d. Perlawanan rakyat Indramayu April 1944
e. Perlawanan rakyat Pontianak tahun 1944
f. Perlawanan PETA di Blitar dipimpin oleh Supriadi pada tanggal 14 Pebruari 1945, dan Pemberontkan PETA di Cilacap dipimpin oleh Khusaeri
Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia di Berbagai Daerah pada Masa Penjajahan Jepang
A. Perlawanan dengan Senjata
1. Perlawanan di Aceh
Dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.
Serangan pertama,10 November 1942, Jepang menyerang dan berhasil dipukul mundur.
Serangan kedua, Jepang gagal.
Serangan ketiga, Jepang berhasil membakar masjid.
Tengku Abdul Jalil berhasil ditembak Jepang ketika sedang sholat.
2. Perlawanan di Tasikmalaya
Dipimpin K. H. Zainal Mustafa.
Sebab perlawanan karena K. H. Zainal Mustafa menolak melakukan seikeirei (penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan membungkuk).
25 Februari, Jepang menyerang Sukamanah.
K. H. Zainal Mustafa ditangkap dan dipenjara di Jakarta.
Dihukum mati pada 25 Oktober 1944, dimakamkan di TMP di Jakarta, kemudian dipindah ke Singaparna, Tasikmalaya, Jabar.
3. Perlawanan di Indramayu dan Aceh
Juli 1944, di Indramayu, diikuti rakyat Lohbener dan Sindang.
November 1944, di Aceh dipimpin Teuku Hamid.
4. Perlawanan Tentara PETA di Blitar
14 Februari 1945.
Dipimpin Soepriyadi, seorang codanco PETA.
Tokoh yang berhasil ditangkap dan diadili adalah dr. Ismangil, Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaja, Soenanto, dan Soedarmo.
B. Pergerakan-Pergerakan
1. Kooperasi (kerja sama)
16 April 1943 didirikan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).
Pemimpinnya, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, K. H. Mas Mansjur, dan Ki Hadjar Dewantara (empat serangkai).
Tujuan, membujuk semua kekuatan rakyat agar bersatu untuk membantu Jepang.
Kenyataan, PUTERA digunakan para pemimpinnya untuk membela kepentingan rakyat.
Maret 1944 dibubarkan, lalu membentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa).
berkewajiban mngerahkan dana dan daya untuk kepentingan Jepang, tetai dimanfaatkan untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan rakyat.
2. Gerakan Bawah Tanah
Gerakan rahasia yang dilakukan oleh pihak Indonesia.
Kegiatannya dilakukan secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi bertujuan untuk menghimpun kekuatan rakyat.
Dilakukan setelah partai-partai dibubarkan Jepang.
Tokoh pergerakan nasional yang melakukan gerakan ini adalah Sutan Sjahrir.
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Standar Kompetensi
2.Memahami usaha mempertahankan kemerdekaan
Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu;
1. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Indonesia dengan Belanda
2. Mendeskripsikan bentuk perjuangan rakyat dan pemerintahan Indonesia mempertahankan kemerdekaan
3. Mendeskripsikan peran dunia internasional dalam konflik Indonesia Belanda
4. Mendeskripsikan pengaruh konflik Indonesia Belanda terhadap keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
A.Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Indonesia dengan Belanda
Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanaan dalam keadaan negara Vocum of Power (kosong kekuasaan ), oleh karena berdasarkan perjanjian antara Jepang dan Sekutu sebagai pihak pemenang dalam PD II bahwa bekas daerah jajahan Jepang (termasuk Indonesia) harus diserahkan kepada Sekutu. Sebelum sekutu tersebut datang ke Indonesia kesempatan ini digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Peristiwa menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 menunjukan bahwa secara de Jure wilayah jajahan Jepang jatuh ke tangan Sekutu. Komando pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yang bernama SEAC ( South East Asia Command) di bawah komandan Laksamana Lord Louis Mounbetten membentuk devisi yang bertugas mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang yaitu AFNEI ( Allied Forces East Indies ) dipimpin Sir Philip Cristison . AFNEI mendarat di Jakarta pada tanggal 29 September 1945 dengan tugas sebagai berikut :
Menerima menyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
Membebasakan para tawanan perang dan interniran sekutu
Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian memulangkan
Menciptakan keamanan dan perdamaian
Menghimpun keterangan guna menyelediki tentang penjahat perang.
Pada mulanya Indonesia menyambut baik kedatangan Sekutu. Namun setelah diketahui Sekutu (AFNEI) membawa tentara Belanda ( NICA/ Neterland Indies Civill Administration ) di bawah Van del plas dan Van Mook sikap Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. NICA adalah orang-orang Belanda yang ingin kembali menegakan kekuasaan kolonialisme di Indonesia. Hal tersebut yang merupakan faktor penyebab konflik Indonesia Belanda.
A. Bentuk perjuangan rakyat dan pemerintahan Indonesia mempertahankan kemerdekaan
Dengan adanya keinginan Belanda kembali menjajah Indonesia, maka dengan sekuat tenaga Indonesia mempertahankan kemerdekaan melalui perjuangan bersenjata dan melalui diplomasi atau perundingan .
a. Perjuangan fisik bersenjata
a) Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya
Pasukan sekutu mendarat di Tanjung Perak Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin oleh A.W.S Mallaby. Mereka membebaskan tawanan Indonesia orang-orang Belanda dipenjara Kalisosok. Tindakan sekutu ini menyebabkan terjadinya insiden tembak menembak yang diberbagai daerah. Dalam insiden Jembatan Merah A.W.S Mallaby mati terbunuh. Akibat kematian Mallaby Mayjen Mansergh sebagai panglima tentara sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat Indonesia menyerahkan senjata dan mengangkat tangan sebagai tanda menyerah paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Rakyat Surabaya tidak mengindahkan ultimatum tersebut, mereka mengadakan perlawanan dibawah pimpinan gubernur Soeryo dan Sutomo (Bung Tomo). Untuk mengenang peristiwa tersebut tanggal 10 November dijadikan sebagai hari pahlawan.
b) Peristiwa Bandung lautan Api ( 23 Maret 1946)
Pada tnggal 17 Agustus 1945 pasukan sekutu memasuki Kota Bandung. Mereka mengeluarkan ultimatum agar rakyat dan pemuda menyerahkan senjata hasil rampasan dari tanggan Jepang dan Tentara Republik Indinesia (TRI) mengosongkan kota Bandung bagian Utara dan mundur ke luar kota dengan jarak 11 km selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Untuk menghindari jatuh korban, pemerintah RI menyetujui pengosongan kota Bandung. Sambil meninggalkan Kota Bandung tentara dan penduduk diperintahkan untuk membakar semua bangunan yang ada dan melakukan bumi hangus hingga kota Bandung nampak seperti lautan Api.
c) Peristiwa Medan Area, 13 Oktober 1945
Penyebabnya : seorang anggota NICA merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai seorang anak Indonesia.
Pihak sekutu dan NICA yang dipimpin oleh Brigjen I.E.D. Kelly dan Westerling melawan TKR.
Pada tanggal 1 Desember 1945, sekutu memasang papan pembatas yang bertulis “Fixed Boundaries Medan Area” dimana-mana dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan sekutu dan untuk menentukan wilayah kekuasaan seluruh secara sepihak.
d) Pertempuran Margarana
Latar Belakang : kekecewaan I Gusti Ngurah Rai terhadap isi persetujuan Linggarjati.
Tanggal 18 November 1946 pasukan I Gusti Ngurah Rai berhasil memukul mundur pasukan Belanda.
Belanda membalas kekalahannya pada tanggal 20 November 1946. I Gusti Ngurah Rai mengintrusikan kepada pasukannya untuk melakukan perang Puputan (perang habis-habisan). Akibatnya, I Gusti Ngurah Rai dan seluruh pasukannya mundur dalam pertempuran tersebut.
e) Peristiwa Merah Putih di Manado
Penyebab : sekutu dan NICA melarang rakyat Manado mengibarkan bendera Merah Putih.
Rakyat Manado tidak menghiraukan larangan tersebut.
Pada tanggal 14 Februari 1946 rakyat mengadakan perlawanan terhadap sekutu dan NICA dan berhasil menangkap dan menahan 600 orang pasukan Belanda.
Tanggal 16 Februari 1946 kekuasaan seluruh Manado telah kembali berada ditangan Indonesia.
Para pemimpin dan pemuda kemudian menyusun pasukan keamanan dengan nama “Pasukan Pemuda Indonesia” dipimpin oleh Mayor Waisan, Dr. Sam Ratulagi sebagai gubernur Sulawesi.
f) Perlawanan Rakyat Biak
Pada tanggal 14 Maret 1948.
Rakyat Biak tidak mau ketinggalan untuk melawan Belanda pada tanggal 14 Maret 1948. Karena persenjataan NICA lebih kuat, perlawanan ini mengalami kegagalan.
b. Perjuangan Diplomasi (Parundingan)
a. Diplomasi ke Dunia Internasional
Mengirimkan utusan ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Arab, Mesir, Pakistan, India, dan PBB.
Tujuannya : untuk memperoleh pendukung dan pengakuan Internasional dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
b. Diplomasi dengan Belanda
1. Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati terjadi antara Indonesia dengan Belanda yang diadakan pada tanggal 10-15 November 1946.
Tokoh yang berperan sebagai pemrakarsa dalam perundingan adalah Letnan Jendral Sir Philip Christison (panglima AFNEI Inggris)
Delegasi Indonesia dalam perundingan ini :
1) Sutan Syahrir (ketua)
2) Mr. Moh Roem
3) Mr. Susanto Tirtoprojo
4) Dr. A.K. Gani
Delegasi pihak Belanda :
1) Prof. Schermerhorn
2) Dr. Van Mook
3) Van Pool
Pada tanggal 15 November 1946 masing-masing pihak memaraf naskah perundingan.
Pada tanggal 25 Maret 1947 Indonesia dan Belanda menandatangani persetujuan Linggarjati bertempat di Istana Negara Jakarta.
Pokok-pokok persetujuan Linggarjati :
1) Belanda mengakui kedaulatan RI secara de fakto atas Jawa, Madura dan Sumatra.
2) Akan dibentuk negara RIS, RI merupakan bagian dari RIS.
3) RIS dan Belanda bersatu menjadi Uni Indonesia Belanda dengan ratu Belanda sebagai kepalanya
2. Agresi Militer Belanda I
Pada tanggal 21 Juli 1947, pasukan Belanda melancarkan serangan serentak ke wilayah RI di Jawa dan Sumatra. Dengan persenjataan lengkap serba modern, pasukan Belanda dapat menguasai sejumlah wilayah RI dengan cepat. Tujuan Agresi Militer Belanda I :
a. Secara politik : Belanda ingin menghancurkan kedaulatan RI.
b. Secara Ekonomi : Belanda ingin merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor.
c. Secara Militer : Belanda ingin Menghancurkan TNI.
Agresi Militer Belanda ini merupakan pengkhianatan Belanda terhadap perjanjian Lingarjati. Tindakan agresi militer Belanda mendapat reaksi dari dunia internasional.
Untuk menyelesaiakan persengketaan anatara Indonesia dan Belanda secara damai, Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Jasa Baik yang dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN dipilih oleh masing-masing negara yang sedang bertikai. Anggota KTN yaitu :
1. Autralia diwakili oleh Richard Kirby (pilihan Indonesia)
2. Bergia diwakili oleh Paul Van Zealand ( pilihan Belanda)
3. Amerika Serikat di wakili oleh Frank Graham (pilihan Indonesia-Belanda
3. Perundingan Renville
Atas prakarsa (KTN) Komisi Tiga Negara, dilaksanakan perjanjian Renville yang ditandatangani tanggal 17 Januari 1948, Delegasi Indonesia : Amir Syarifuddin, dan Delegasi Belanda : Abdul Kadir.
Hasil Persetujuan Renville antara lain :
a. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia, dan berakhir setelah kedaulatannya diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
b. RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan negara Belanda dalam Uni-Indonesia Belanda.
c. RI merupakan bagian dari RIS
d. Daerah RI yang diduduki Belanda sebagai akibat dari agresi militer Belanda I, harus diakui sebagai daerah pendudukan Belanda
e. Pasukan RI yang berada di daerah kantong harus harus ditarik ke daerah RI.
Akibat perjanjian Renville bagi Indonesia :
TNI harus meninggalkan daerah-daerah kantong dan hijrah ke Yogyakarta serta wilayah RI menjadi semakin sempit.
4. Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 18 desember 1948 Belanda tidak lagi mengakui hasil persetujuan Renville. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengkhianati pesetujuan Renville dengan melancarkan agresi militernya yang ke 2 atas wilayah Yogyakarta sebagai ibukota Negara RI . Dalam suasana genting pemerintah RI mengadakan rapat kilat dengan keputusan :
a. Melalui Radiogram, pemerintah RI memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintah Darurat RI (PDRI) berpusat di Bukittinggi Sumatra.
b. Presiden dan wapres tetap tinggal di kota.
c. TNI menyingkir keluar kota dan melancarkan perang Gerilya.
Serangan tersebut berhasil menguasai Yogyakarta dan menangkap Soekarno, Sutan sjahrir, dan H.A Agus Salim diasingkan ke Brastagi dan kemudian dipindahkan ke Prapat (Sumatra). Sedangkan Drs. Muh. Hatta, Moh.Roem, A.K Pringgodigdo, Mr Asaat langsung diasingkan ke pulau Bangka.
Dengan Agresi Militer tersebut, Belanda bermaksud menegakan kolonialisme di Jawa.
Untuk merebut Yogyakarta kembali dari tangan Belanda TNI melakukan serangan yang dikenal dengan serangan Umum 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.
Melalui serangan umum 1 Maret 1949 atau dikenal dengan serangan Janur Kuning tersebut TNI berhasil merebut kota Yogyakarta dari Belanda, yang mendudukinya selama 6 jam. Serta menunjukan kepada dunia bahwa TNI masih ada, pemerintah RI masih berdaulat.
5.Perjanjian Roem-Royen. (17 April- 17 Mei 1949)
Dilaksanakan atas prakarsa UNCI (United Nationals Commision for Indonesia).
UNCI adalah Komisi Jasa baik yang dibentuk oleh PBB untuk menggantikan KTN, dengan tugas-tugas membantu melaksanakan perundingan-perundingan antara pihak Indonesia dan Belanda dalam upaya menyelesaikan konflik Indonesia Belanda. (mengembalikan kekuasaan RI)
UNCI beranggotakan 3 negara :
1. Amerika Serikat
2. Australia
3. Belgia
Deligasi Indonesia dalam perundingan Roem-Royen diwakili oleh Mr. Moh. Roem, dan pihak Belanda Dr. Van Royen sebagai penengah UNCI dari Amerika Serikat.
Tanggal 17 Mei 1949 dicapai kata sepakat Roem-Royent Statemen yang intinya sebagai berikut :
a. Pernyataan Delegasi Indonesia
1. Menghentikan perang Gerilya.
2. Bekerjasama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban serta keamanan.
3. Ikut serta dalm KMB di Denhaag untuk mempercepat pengakuan kedaulatan Negara RIS tanpa syarat.
b. Pernyataan Deligasi Belanda
1. Menyetujui kembalinya RI ke Yogyakarta
2. Menjamin penghentian gerakan militer dan membebaskan pera tawanan.
3. RI bagian dari RIS.
4. Segera melaksanakan KMB setelah RI kembali ke Yogyakarta.
6. Konfrensi Meja Bundar (KMB), (23 Agustus- 2 November 1949).
Dalam KMB delegasi Indonesia terdiri atas : Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Mr. Soepomo, Dr. J. Leimina, Mr. Ali Sastro Amijoyo, Ir. Djuanda, Dr. Soekiman, Mr. Soejono Hardinoto, Dr. Soemitro Djojohadikusuma, Mr. AK. Pringgo Digdo, Kolonel Simatupang dan, Hardinoto.
Deligasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak.
Deligasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, dan Belanda diwakili oleh Mr. Van Marseven.
Wakil dari UNCI adalah Chrithhey.
Secara garis besar, isi persetujuan KMB afaln sebagai berikut :
a. Penyerahan kedaulatan Belanda kepada RIS paling lambat 30 Desember 1949
b. Masalah Irian Barat akan diselesaikan satu tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS
C. Peran dunia internasional dalam konflik Indonesia Belanda.
1. Peran PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa)
PBB sebagai badan dunia dalam hal ini Dewan Keamanan PBB mengambil peran dalam upaya penyelesaian pertikaian antara Indonesia dengan Belanda dengan membentuk komisi jasa baik KTN yang bertugas mengawasi secara langsung penghentian tembak-menembak sesuai dengan Resolusi DK. PBB. KTN berhasil mempertemukan Indonesia-Belanda dalam perundingan Renville, dan juga berhasil mengembalikan para pemimpin RI yang ditawan Belanda di P. Bangka (6 Juli 1949)
2. Konfrensi Asia Afrika di New Delhi India
Akibat agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948. Timbul reaksi keras dari bangsa-bangsa Asia-Afrika atas tindakan Belanda tersebut. Reaksi ini diwujudkan dalam bentuk pengiriman obat-obatan oleh India sebagai wujud rasa simpati bangsa India atas perjuangan bangsa Indonesia, dan diwujudkan pula dalam bentuk penyelenggaraan Konfrensi Asia di New Delhi atas prakarsa Perdana Mentri India Pandit Jawa Harlal Nehru dan Perdana Mentri Birma U. Aung San.
Konfrensi ini dilaksanakan tanggal 20 – 25 Januari 1949 yang dihadiri oleh negara-negara : Pakistan,Afganistan,Sri Langka,Nepal,Libanon,Siria,Irak, Australia, dan Indonesia.
Hasil keputusan Konfrensi Asia-Afrika sbb :
1. Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta.
2. Pembentukan pemerintah AD. Intern sebelum tanggal 15 Maret 1949
3. Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia.
4. Penyerahan kedaulatan kepada RIS paling lambat 1 Januari 1950.
Keputusan ini disampaikan kepada DK. PBB melalui wakil India di PBB, Vijaya Laksmi Pandit. Hal ini ditanggapi PBB sehingga tanggal 28 Januari 1949 PBB mengeluarkan Resolusinya dan membentuk Komisi Jasa Baik menggantikan KTN yang disebut UNCI (United Nations for Indonesia).
D. Pengaruh Konflik Indonesia Belanda.
Terbentuknya negara-negara boneka buatan Belanda (BFO : Bijeenkoms Voor Federale Overlag) yang terdiri atas :
1. Negar Indonesia Timur (NIT), dibentuk tanggal 24 Desember 1946 dengan presidennya Cokorde Raka Sukawati. Wilayah NIT meliputi Bali NusaTenggara, Maluku, dan Sulawesi.
2. Nega Pasundan, dibentuk tanggal 5 Maret 1948 dengan presidennya R.A.A Wiranatakusumah.
3. Negara Madura, dibentuk pada tanggal 23 Januari 1948, namun peresmiannya yaitu pada tanggal 2 Februari 1948. R.A.A.Cakraningrat, sebagai walinegara.
4. Negara Sumatra Timur (NST), dibentuk tanggal 24 Maret 1948, dengan Teungku Masyur sebagai walinegaranya.
5. Negara Sumatra Selatan berdiri tanggal 31 Agustus 1948 dan Abdul malik sebgai walinegaranya.
6. Negara Jawa Timur, dibentuk tanggal 26 November 1948, Achmad Kusumonegoro sebagai presidennya.
7. Daerah-daerah otonomi yang terdiri atas :Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Dayak Besar,Belitung, Riau,Banjar,Kalimantan Tenggara, Bangka, Jawa Tengah.
Pindahnya Ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946.
Tebentuknya Pemerintahan Darurat RI (PDRI) di BukitTinggi, Sumatra pada tanggal 19 Desember 1949.
Terbentuknya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tanggal 27 Desember 1949.
Belanda memblokade ekonomi Indonesia dengan menutup pintu keluar masuk perdagangan RI.
Mangirimkan bantuan beras kepada India dan pemerintah RI mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri.
Disamping hal tersebut konflik antara Indonesia Belanda telah menganggu kondisi poltik dalam negari Indonesia, beberapa kelompok dari bangsa Indonesia sendiri melancarkan aksi pemberontakan antara lain pemberontakan PKI madiun dan DI/TII.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar